Rabu, 21 Desember 2016

Kerja Sama Bioteknologi Janjikan Obat Kanker Saat Depan

cara menurunkan berat badan secara alami tanpa olahraga

Kerja Sama Bioteknologi Janjikan Obat Kanker Saat Depan

JAKARTA, Th. 2012 beberapa produk inovatif seperti obat kanker yang berbasis bioteknologi akan dapat diperoleh di Indonesia. Itu karena kerja sama yang dikerjakan pada perusahaan farmasi PT Dexa Medica serta perusahaan asal Korea, Celltrion Inc, Selasa (9/6). Kerja sama ini bakal dimulai di bagian pemasaran serta distribusi serta dilanjutkan dengan transfer tehnologi.

 

Celltrion Inc yaitu perusahaan bioteknologi yang mempunyai spesialisasi dalam therapy antibodi untuk beragam penyakit, seperti kanker, rematik, dan vaksin preventif serta hormon. Product kami telah memperoleh kesepakatan dari instansi terpenting, seperti FDA di Amerika, tutur Jung-Jin Search engine optimation, CEO serta Chairman Celltrion Inc. Bukan sekedar pasarkan, Dexa Medica akan ikut serta aktif dengan Celltrion dalam lakukan uji klinik pada pasien di Indonesia. Nanti, semua product bioteknologi itu bakal di pasarkan dibawah nama Dexa Medica.

 

Karenanya, pihak Dexa bakal lakukan registrasi ke Tubuh POM. Terkecuali di Indonesia, Dexa Medica akan pasarkan beberapa produk Celltrion di semua negara Asia Tenggara.  Saat ini pilihan obat bioteknologi belum banyak serta harga nya masihlah mahal lantaran untuk memperolehnya pasien mesti beli ke negara maju. Dengan kerja sama ini kami mengharapkan makin banyak obat yang berkualitas serta aman dengan harga terjangkau, kata Ferry Soetikno, Managing Director PT Dexa Medica. Kebangkitan bioteknologiNilai produksi bioteknologi selalu bertambah dalam satu tahun lebih terakhir.

 

Omzet penjualan beragam product bioteknologi serta industri farmasi di pasar dunia pada th. 2002 meraih 800 triliun dollar AS. Dari keseluruhan omzet penjualan itu, 400 triliun dollar AS salah satunya bersumber dari industri farmasi, bekasnya datang dari beberapa produk lain seperti industri makanan serta suplemen. Korea adalah satu diantara negara di Asia yang mempunyai daya saing tinggi dalam pengembangan bioteknologi, terkecuali Singapura, China, Taiwan, serta Jepang.

 

Sayangnya perubahan penelitian bioteknologi di Tanah Air masihlah jauh ketinggalan. Menurut Ferry, kerja sama yang dikerjakannya dengan Celltrion ini diinginkan bakal berlanjut dengan transfer tehnologi di hari esok. Hingga nanti Indonesia bukan hanya jadi pengguna product iptek, namun juga dapat membuat inovasi baru di bagian bioteknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar